Flyff Lollipop

BAHAYA FORMALIN PADA MAKANAN


BAHAYA FORMALIN PADA MAKANAN






Mie tanpa kandungan Formalin hanya dapat bertahan 12 jam, sedangkan mie dengan Formalin bisa bertahan sampai tiga hari tanpa perubahan tekstur. Menurut beberapa produsen, penggunaan boraks pada pembuatan mi akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal. Sementara itu, penggunaan formalin akan menghasilkan mi yang lebih awet, yaitu dapat disimpan hingga 4 hari.

Apa itu Formalin??

Formaldehida berbentuk gas, berguna sebagai pengawet dan lebih mudah  disimpan dalam bentuk larutan dalam air atau biasa disebut formalin. Formalin merupakan nama dagang dari formaldehida yang mengandung kira-kira 37% gas formaldehida dalam air, biasanya ditambah metanol 10-15% sebagai stabilisator.
                                                                                                                     

Rumus molekul   :  HCHO
                                                                                            O
               
                                                                                            
║ 
Rumus bangun    :  H  —  C  —  H
                    
Bobot molekul        :  30,03
Pemerian            :  Merupakan larutan tidak berwarna, berbau tajam pada keadaan dingin dan dalam udara terbuka dapat menjadi keruh karena membentuk endapan trioksimetilena.
Kelarutan           :  Dapat bercampur dengan air, alkohol dan aseton.
Titik didih           :  - 21ยบ C
PH                     :  2,8 –  4,0
Bobot Jenis        :  1,081 –  1,085
Rotasi Jenis        :  0,815
Identifikasi          :  
Encerkan 1 ml dengan air secukupnya  hingga 1000,0 ml. pada 10 ml tambahkan 2 ml larutan segar fenilhidrazin hidroklorida P 1% b/v, 1 ml larutan kalium heksasianoferat (III) P dan 5 ml asam  klorida P, terjadi warna merah terang. Uapkan diatas tangas air, tertinggal amorf putih.    
     Keasaman-kebasaan    :  Encerkan 1 ml dengan 10 ml air bebas karbondioksida P, titrasi dengan natrium 
                                            hidroksida 0,1 N, menggunakan indikator larutan biru bromtimol P, diperlukan 
                                            tidak lebih dari 5 ml.
Nama lain    :    - Formalin
                        - formol
                        - Morbicid
                        - Oxomethane
                        - Oxymethylene
                        - Methylene oxide
                        - Formic aldehyde
                        - Methyl aldehyde

    Di pasaran formalin dapat juga diperoleh dalam bentuk sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehida 30%, 20% dan 10%. Selain dalam bentuk tablet yang masing-masing mempunyai berat 5 gram.
   
    Bila formalin menguap, sebagian formaldehida akan hilang tetapi sebagian besar akan berubah menjadi trioksimetilena. Formalin merupakan zat reduktor yang kuat terutama dengan adanya akali. Dalam udara formalin pelan-pelan akan teroksidasi menjadi asam formiat (HCOOH).

Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid dalam air dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5 gram.Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet.Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-beda antara lain: Formol, Morbicid, Methanal, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methylene aldehyde, Oxomethane, Formoform, Formalith, Karsan, Methylene glycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene, Trioxane.


Penggunaan Formalin

·         Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang, dan pakaian.
·         Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain.
·         Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca, dan bahan peledak.
·         Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas.
·         Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
·         Bahan untuk pembuatan produk parfum.
·         Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
·         Pencegah korosi untuk sumur minyak.
·         Bahan untuk insulasi busa.
·         Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
·         Cairan pembalsam (pengawet mayat).
·         Dalam konsentrasi yang sangat kecil (<1%) digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pemcuci piring, pelembut, perawat sepatu, sampo mobil, lilin dan pembersih karpet.

Penggunaan formalin yang salah 
adalah hal yang sangat disesalkan. Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium,ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet.Praktek yang salah seperti ini dilakukan produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah dan tahu yang beredar di pasaran. Yang perlu diingat, tidak semua produk pangan mengandung formalin.

Dasar Hukum

·         Dasar hukum yang melarang penggunaan formalin di antaranya UU No 7/1996 tentang Pangan dan UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen.
·         Formalin dan metahnyl yellow merupakan bahan tambahan pangan (BTP) yang dilarang penggunaannya dalam makanan menurut peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) Nomor 1168/Menkes/PER/X/1999.
·         Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.

Mengapa Perlu diwaspadai

·         Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan pada tubuh.
·         Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah.
·         Formalin bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan, sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan mata.

Dampak Formalin pada Kesehatan Manusia

·         Akut : efek pada kesehatan manusia langsung terlihat : seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing
·         Kronik : efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang : iritasi kemungkin parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, system saraf pusat, menstruasi dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.
·         jika dikonsumsi manusia, formalin bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, mengganggu fungsi hati, ginjal, dan sistem reproduksi
·         Menurut Winarno dan Rahayu (1994), pemakaian formalin pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia. Gejala yang biasa timbut antara lain sukar menelan, sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, timbulnya depresi susunan saraf, atau gangguan peredaran darah.
·         Konsumsi formalin pada dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan konvulsi (kejang-kejang), haematuri (kencing darah), dan haimatomesis (muntah darah) yang berakhir dengan kematian
·         Formalin atau larutan formaldehida (HCHO) yang biasanya untuk bahan pengawet mayat, penggunaannya pada makanan dalam dosis tinggi akan menyebabkan iritasi lambung, menyebabkan kanker, gagal ginjal, lever, limpa dan merusak jaringan tubuh.

Cara Mendeteksi
Deteksi formalin dan boraks secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan bahan-bahan kimia, yaitu melalui uji formalin dan uji boraks. Ambang batas kadar Formalin yang dapat ditolerir oleh tubuh adalah 0,2 miligram per kilogram berat badan.

 Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin
Seperti telah dipaparkan di muka, bahwa terdapat sejumlah produk yang secara sengaja ditambahkan formalin sebagai pengawet. Untuk memastikan apakah sebuah produk pangan mengandung formalin atau tidak memang dibutuhkan uji laboratorium. Kita sebaiknya berhati-hati bila menjumpai produk pangan yang mempunyai ciri sebagai berikut:
1.    Mie basah
Mie basah  yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius), bau agak menyengat, tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal;Formaldehida atau formalin merupakan bahan kimia yang biasa dipakai untuk membasmi bakteri atau berfungsi sebagai disinfektan. Juga berfungsi untuk mengawetkan dan mengeringkan kulit. Sedangkan coustic soda dipakai sebagai bahan campuran pembersih toilet dan akan menjadi panas jika terkena air.
Bahan-bahan tersebut bukan merupakan bahan aditif untuk makanan tetapi untuk industri. Jika dikonsumsi manusia tentunya akan membawa dampak buruk pada kesehatan. Mulai dari gangguan ringan hingga penyakit serius seperti ginjal, kanker, dan lain-lain. Yang paling baik dan aman adalah mi buatan sendiri. Namun, jika harus membeli mie basah ada beberapa hal yang perlu dicermati.
Berikut ini ciri-ciri mie segar atau mie basah yang memakai bahan berbahaya:
1. Saat dipegang mie terasa sangat kenyal atau liat.
2. Selain aroma terigu biasanya tercium aroma seperti obat meskipun sudah
     berulang kali dibilas air bahkan direbus.
3. Mie sangat liat saaat dipotong dengan sendok. Tekstur kenyalnya mirip karet
    karena yang alami kenyalnya berasal dari gluten tepung terigu.
4. Mie tahan disimpan atau dibiarkan dalam suhu ruangan selama 1-2 hari.
5. Mie memiliki warna kuning terang yang kuat sebagai tanda jika memakai
    pewarna yang bukan untuk makanan.
6. Rasanya hambar, kenyal dan gurih dari tepung terigu saja
7. Harganya murah.

Sedangkan mie yang dibuat dari bahan alami memiliki ciri-ciri:

1. Saat dipegang mie terasa lembut teksturnya.
2. Beraroma tepung terigu dan sedikit bau anyir telur.
3. Mi mudah sekali putus atau patah karena tidak terlalu liat. Tekstur liatnya
    dari gluten tepung dan telur ayam.
4. Saat direbus airnya agak keruh karena ada tepung terigu dan telur yang ikut
     terlarut di dalamnya.
5. Mie tidak tahan disimpan lama, mudah sekali berjamur terutama jika
     memakai telur.
6. Rasanya gurih, empuk dan lembut karena memakai telur.
7. Harganya agak mahal.
Alternatif lain yang cukup aman adalah membeli mie kering organik, mie dengan tambahan sayuran atau mi kering biasa yang diproduksi oleh produsen yang memiliki sertifikat mutu internasional. Meskipun harganya lebih mahal.
2.    Tahu
Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur/rusak/ busuk sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius), terlampau keras, namun tidak padat, bau agak mengengat;
3.    Ayam Potong
Ayam potong  yang berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
4.    Ikan Basah
Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk; tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius); bau menyengat;
5.    Baso
baso yang tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius), teksturnya sangat kenyal;
6.    Ikan Asin
Ikan asin yang tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius), bersih cerah, tidak berbau khas ikan asin.

Efek Mengonsumsi Formalin dalam Jangka Pendek

• Jika terkena mata, maka akan terjadi iritasi, gatal dan penglihatan kabur.
• Jika tertelan maka dapat menimbulkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa,    
   ginjal, dll.
• Jika terhirup maka dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan,
   batuk, diare dan gangguan paru- paru/ pernafasan.
• Gangguan menstruasi dan kemandulan pada perempuan.
• Luka pada ginjal, gangguan pernafasan, daya ingat terganggu, sulit tidur
   hingga kanker otak.
• Jika bersentuhan dengan kulit dapat menyebabkan panas, mati rasa hingga
   radang kulit.

Bahaya Formalin
Formalin sangat berbahaya bila terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa : Luka baker pada kulit, Iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi dan bahaya kanker pada manusia.Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat :
Akut : efek pada kesehatan manusia langsung terlihat : sepert iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing
Kronik : efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang : iritasi kemungkin parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, system saraf pusat, menstruasi dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.
Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, ganggua pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan head dan kemandulan pada perempuan Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak
Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gatal-gatal, penglihatan kabur, dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan beronsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata
Apabila tertelan maka mulut,tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah, dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi ( tekanan darah rendah ), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pancreas, system susunan saraf pusat dan ginjal.


Pertolongan pertama bila terjadi keracunan akut

Pertolongan tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban.Sebelum ke rumah sakit : berikan arang aktif ( norit ) bila tersedia. Jangan melakukan rangsang muntah pada korban karena akan menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas.Di rumah sakit : lakukan bilas lambung ( gastric lavage ), berikan arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan bila nantinya dilakukan tindakan endoskopi). Untuk mendiagnosis terjadinya trauma esofagus dan saluran cerna dapat dilakukan tindakan endoskopi. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan hemodyalisis (tindakan cuci darah), indikasi tindakan cuci darah ini bila terjadi keadaan asidosis metabolik berat pada korban
            Untuk mencegah agar tidak terhirup gunakan alat pelindung untuk pernafasan seperti masker, kain atau alat pelindung lainnya yang dapat mencegah kemungkinan masuknya formalin kedalam hidung atau mulut Lengkapi alat ventilasi dengan penghisap udara ( exhaust fan )yang tahan ledakan
·         Gunakan pelindung mata / kaca mata,penahan yang tahan terhadap percikan Sediakan kran air untuk mencuci mata ditempat kerjayang berguna apabila terjadi keadaan darurat
·         Gunakan pakaian pelindung bahan kimia yang cocok Gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia
·         Hindari makan,minum dan merokok selama berkerja, cuci tangan sebelum makan
DAFTAR PUSTAKA
Hurni,H, and H,Ohler.1973. Reproduction Study With formaldehyde and
hexamethylene tetramine in beagle dogs. Food cosmet. Toxicol
Johannsen, F R. 1986. Effectsof formaldehyde in the rat and dog following oral
exposure. toxicol
http://artikel-kesehatan-anda.blogspot.com/2011/10/bahaya-formalin-pada-makanan.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS